Dampak Sosial Media terhadap Kesehatan Mental Remaja

4.8
(4)

Sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja modern. Mereka menghabiskan berjam-jam setiap hari untuk terhubung dengan teman-teman, mengikuti tren terbaru, dan membagikan momen hidup mereka. Namun, di balik keasyikan itu, muncul dampak yang mungkin tidak terduga terhadap kesehatan mental remaja.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah semakin menyoroti korelasi antara penggunaan aktif media sosial dan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan kurangnya harga diri. Salah satu alasan utama adalah perbandingan sosial yang tidak sehat. Remaja cenderung membandingkan kehidupan mereka dengan apa yang mereka lihat di platform media sosial, yang sering kali merupakan gambaran yang disaring dan tidak realistis dari kehidupan orang lain.

Selain itu, eksposur terhadap cyberbullying juga meningkatkan risiko gangguan mental. Remaja yang menjadi korban perundungan online seringkali mengalami stres, depresi, dan bahkan pemikiran bunuh diri. Tekanan untuk mendapatkan ‘like’ dan validasi dari rekan online juga dapat menyebabkan perasaan tidak adekuat dan kurangnya kepuasan diri.

Meskipun demikian, bukan berarti sosial media hanya membawa dampak negatif. Mereka juga dapat menjadi sumber dukungan sosial bagi remaja, memberi mereka akses ke komunitas yang dapat memahami dan mendukung mereka melalui tantangan kehidupan. Namun, penting bagi remaja untuk memahami batasan dan praktik yang sehat dalam menggunakan media sosial.

Solusi untuk mengatasi dampak negatif sosial media pada kesehatan mental remaja melibatkan peran aktif dari berbagai pihak. Orang tua perlu terlibat dalam mendidik anak-anak mereka tentang penggunaan yang bertanggung jawab dan sehat dari media sosial. Sekolah dapat memberikan pelatihan dan sumber daya untuk membantu remaja mengelola stres dan tekanan yang mungkin timbul dari interaksi online. Selain itu, platform media sosial sendiri juga memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan yang melindungi pengguna muda mereka dari perilaku yang merugikan dan konten yang tidak pantas.
Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, kita dapat membantu remaja mengembangkan hubungan yang sehat dengan media sosial, meminimalkan risiko terhadap kesehatan mental mereka, dan mempromosikan pengalaman online yang positif dan bermakna.

Berikut adalah beberapa dampak yang perlu dipertimbangkan:

  1. Perbandingan Sosial yang Tidak Sehat: Remaja cenderung membandingkan kehidupan mereka dengan apa yang mereka lihat di sosial media, yang sering kali merupakan potret yang direkayasa dari kehidupan yang sempurna. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kurangnya harga diri dan kecemasan.
  2. Paparan terhadap Cyberbullying: Remaja yang aktif di sosial media berisiko menjadi korban cyberbullying, yang dapat berdampak serius pada kesehatan mental mereka. Stres, depresi, bahkan pemikiran bunuh diri bisa menjadi akibatnya.
  3. Gangguan Pola Tidur: Penggunaan sosial media yang berlebihan seringkali mengganggu pola tidur remaja. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
  4. Kurangnya Interaksi Sosial Langsung: Remaja yang terlalu banyak terlibat dalam interaksi online mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara langsung dengan orang lain, yang dapat mengakibatkan isolasi sosial dan masalah kesejahteraan mental.
  5. Tekanan untuk Menyempurnakan Penampilan: Sosial media sering kali menempatkan tekanan pada remaja untuk tampil sempurna. Ini bisa menyebabkan gangguan makan, ketidakpuasan tubuh, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa sosial media juga dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental remaja. Mereka dapat menjadi sumber dukungan sosial, memungkinkan remaja untuk terhubung dengan teman sebaya dan komunitas yang memahami mereka. Selain itu, platform sosial media juga dapat menjadi alat untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan mental dan sumber daya yang tersedia bagi mereka yang membutuhkannya.


Untuk mengatasi dampak negatif sosial media pada kesehatan mental remaja, pendekatan yang holistik diperlukan. Orang tua, sekolah, dan platform media sosial sendiri perlu bekerja sama untuk memberikan edukasi tentang penggunaan yang bertanggung jawab dan sehat dari sosial media, serta mengembangkan strategi untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan mental yang mungkin timbul akibat interaksi online.

Sumber : https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/prophetic/article/viewFile/8755/3853
https://www.jurnal.plb.ac.id/index.php/tematik/article/download/461/316

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4.8 / 5. Vote count: 4

No votes so far! Be the first to rate this post.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *