Menurut psikolog, istilah “insecure” merujuk pada keadaan emosional di mana seseorang merasa tidak aman, kurang percaya diri, atau tidak memiliki keyakinan diri yang cukup. Insecure bisa mencakup berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan interpersonal, pekerjaan, dan citra diri.
Pada kebanyakan remaja, rasa insecure ini sering terjadi apabila mereka menemui individu lain yang memiliki fisik yang lebih sempurna dari diri mereka dan setelahnya mereka akan mulai menilai diri mereka sendiri, yang mendorong terjadinya gangguan kesehatan mental pada diri mereka sendiri. Remaja merupakan masa peralihan dimana perkembangan berpikir antara masa anak – anak menuju masa dewasa sedang mengalami transformasi. Masa remaja dimulai ketika usia 11 / 12 tahun hingga usia 20 tahun. Aspek fisik, kognitif, dan psikologi harus diperhatikan dengan baik pada saat usia remaja dikarenakan aspek tersebut mudah terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal yang dapat berdampak pada perkembangannya.
Penyebab insecure cenderung beragam sesuai dengan kepribadian, kondisi yang dialami, dan lingkungan sekitar. Namun, penyebab umum dari insecure adalah sebagai berikut:
- Pernah Mengalami Kegagalan
Salah satu penyebab umum dari insecure adalah pernah mengalami kegagalan dalam mencapai suatu hal. Bila kegagalan tersebut dilihat dari sudut pandang negatif, kondisi ini dapat memicu rasa cemas dan rendah diri. - Mendapatkan Penilaian yang Kurang Baik
Insecure dapat muncul karena ketidakmampuan seseorang dalam menanggapi kritikan dengan baik. Alih-alih membangun pribadi menjadi lebih baik, kritikan tersebut justru turut menimbulkan perasaan tidak aman dan kurang percaya diri. - Sifat Perfeksionis
Perfeksionis adalah karakter seseorang yang memiliki standar tinggi terhadap berbagai macam aspek kehidupan. Jika tidak dikelola dengan baik, sifat perfeksionis ini membuat ia cenderung menyalahkan diri sendiri ketika tidak mampu mencapai suatu hal yang memicu perasaan insecure. - Pola Asuh Semasa Kecil yang Kurang Tepat
Tanpa disadari, pola asuh orang tua yang kurang tepat juga dapat menumbuhkan perasaan insecure pada anak. Ketika tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, anak cenderung merasa tidak aman, cemas, dan kurang percaya diri.
Dampak Insecure pada Kesehatan Mental
Meski umum terjadi, perasaan insecure tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena bisa berdampak negatif terhadap diri sendiri. Seseorang yang mengalami insecure cenderung merasa dirinya tidak berharga, enggan bersosialisasi, dan mudah stres.
Selain itu, insecure yang tidak ditangani dengan tepat juga berisiko menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan mental, yaitu gangguan kecemasan, gangguan makan, hingga depresi.
Cara Mengatasi Insecure
- Cintai Diri Sendiri
Salah satu cara mengatasi insecure adalah dengan mencintai dirisendiri (self-love). Hal ini dapat dilakukan dengan menerimasegala kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Selain itu, hindarikebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dapat menurunkan self-esteem. - Jadikan Kegagalan sebagai Motivasi
Ketika dihadapkan dengan suatu kegagalan, ubah cara pandangAnda dengan menjadikannya sebagai motivasi diri. Tanamkanbahwa kegagalan tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik. - Tingkatkan Self-Esteem
Cara mengatasi insecure berikutnya adalah meningkatkan hargadiri (self-esteem) dengan fokus pada hal-hal yang penting dan menyenangkan diri sendiri. Anda juga dapat memberikanapresiasi pada diri sendiri ketika telah berhasil mencapai suatuhal untuk memvalidasi kemampuan Anda.
Sumber : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-insecure
https://proceedings.dokicti.org/index.php/CPBS/article/download/38/35
